Selasa, 03 November 2015

Biologi SMA

BAB 5 PROTISTA


• Makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot).
• Bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai jamur.
• Biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton yang melayang-Iayang di dalam air atau melekat di dasar sungai, laut, atau danau.


1. Protista yang Menyerupai Tumbuhan
Protista dikatakan menyerupai tumbuhan karena bersifat autotrof, memiliki kiorofil, dan dengan bantuan cahaya matahari mampu melakukan fotosintesis.
2. Protista yang Menyerupai Hewan
Dikatakan menyerupai hewan karena Protista ini bersifat heterotrof. Protista ini dapat memasukkan makanan dengan cara menelan melalui mulut pada membran selnya. Protista ini tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung kiorofil.
3. Protista yang Menyerupai Jamur
Protista ini melakukan pencernaan makanan di luar sel, kemudian terjadi penyerapan sari-sari makanan hasil pencernaan makanan oleh tubuh.


Protista Menyerupai Tumbuhan (Ganggang atau Algae)

• Adalah Protista yang menyerupai tumbuhan,
berwarna hijau, dan berbentuk seperti benang-benang halus.
• Reproduksi ganggang dapat dilakukan secara seksual dan aseksual. Secara seksua dilakukan dengan cara isogami dan oogami.
• Isogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan.
• Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dan peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi ndividu baru.


1.Filum Euglenaphyta
Euglenophyta merupakan ganggang bersel satu. Euglena biasa hidup di air tawar, misalnya, air kolam, sawah, sungai, atau pant.

a. Ciri-Ciri Euglena
Euglena mempunyal cini-ciri sebagai berikut:
• Berwarna hijau karena mengandung kiorofil.
• Sel berbentuk oval memanjang.
• Di salah satu ujungnya terdapat mulut sel.
• Dan mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak.
• MempupinYai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang.

b. Cara Euglena Memperoleh Makanafl
Sebagai organisme yang menyerupai tumbuhan, Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesiS.

c. Cara Euglena BereprodukSi
ReprodUkSi Euglena dilakukan dengan membelah diri. Dan pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak.


2. Filum Ganggang Hijau (Chiorophyta)
• Ganggang yang mengandung kiorofil dan karotin berwarna kuning sehingga warnanya menjadi hijau kekuningan.
• Hidup di air tawar, seperti air kolam, air danau, ataupUi air sungai.

a. Ciri-ciri Chiorophyta
Ganggang hijau ( Chiorophyta) mempuniyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Berwarna hijau. Sel mengandung kloroplas yang berisi klorofil a.b. karoten dan xantofil.
• Hidup meayang-laYang di air tawar atau air laut.
• Merupakan makhluk hidup bersel satu yang berbentuk benang, lembaran, dan berkoloni.
• Telah tubuhnya mengandung korofil dan memiliki dinding sel.
• Cadangan makanan disimpan di suatu rongga yang berbentuk bulat. Rongga ini terletak di dekat kioroplas yang d isebut pirenoid.

b. Cara Mendapatkan Makanan
Ganggang hijau mengandung kiorofil dan dapat melakukan fotosintesis untuk mendapatkan makanannya.

c. Cara Chiorophyta Bereproduksi
• Reproduksi seksual dilakukan dengan cara peleburan sel kelamin jantan dan betina serta ada juga yang secara konjugasi.
• Reproduksi secara aseksual dilakukan tanpa adanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan pembelahan biner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentuk benang dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara).


4. Filum Ganggang Pirang atau Keemasan (Chrysophyta)
• Ada yang berwarna kuning kecokelatan, hijau kekuningan, dan kuning keemasan (diatom).
• Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk zoospora.
• Secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.


5. Filum Gun ggung Merah (Rhodophyta)
• Merupakan makhluk hidup bersel banyak.
Berwarna merah tua karena selamn mengandung
kiorotil, juga mengandung zat warna merah
(fikoetirium).
• Hidup di laut, memiliki bentuk seperti rumput maka sering disebut rumput laut (sea weed) dan bersel banyak (berbentuk seperti lembaran).
• Berkembang biak secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.


6. Filum Ganggang Api (Pyrrhophyta)
• Sering disebut dengan Dinoflagelata.
• Sebagian besar hidup di laut dan ada juga yang hidup di air tawar dan berkembang biak dengan cara membelah diri.




Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
a. Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang digunakan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya.
b. Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifara) mengandung yodium yang mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat yang mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan
c. Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan suplemen kesehatan (Porphyrci), sumber makanan (Rhodymenio palmatci), dan pembuatan agar (Gellidium).
d. Dinding sel diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat berguna bagi industri, seperti bahan penggosok, penyaring, industri kaca, dan bahan isolasi.



B. Protista yang Menyerupai Hewan (Protozoa)
• Merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan.
• Protozoa hidup di air tawar (selokan, panrit, sungai, dan waduk), air laut, permukaan tanah yang lembap, rendaman jerami, dan di dalam tubuh makhluk hidup lain atau di dalam jhasad yang mati.
• Dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual, secara aseksual dilakukan dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi.

1. Rhizopoda atau Sarcodina (Berkaki Semu)
• Rhizopoda adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia).
• Salah satu contoh RhlzopOda adalah Amoeba sp


Amoeba
• Bentuk tubuh Amoeba dapat berubah-Ubah, Bersel satu dan hidup bebas di tempat-tempat yang becek, berair, dan mengandung makanan.
• Dengan kaki semunya, Amoeba dapat menangkap dan mengambil makanan.
• Amoeba dapat berkembang biak dengan pembelahan biner tanpa melalui tahap-tahap mitosis.
Description: http://indonesiaindonesia.com/imagehosting/images/19713/1_amoba__288_x_269_.jpg
BAB 5 PROTISTA

2. Kelompok Flagellata atau Mastigophora (Bercambuk)
• Adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa bulu cambuk (flagela).
• Flagellata dapat hidup bebas di dalam air atau sebagai parasit pada makhluk hidup lain.

3. Kelompok Ciliata (Berambut Getar)
• Adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar (cilia).
• Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel.
• Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat bergerak bebas ke segala arah di dalam air.



Description: http://indonesiaindonesia.com/imagehosting/images/19713/1_Paramaecium__336_x_313_.jpg

Paramaecium caudatum
• Adalah Ciliata yang hidup bebas.
• Bentuk selnya seperti sandal, ukuran kira-kira 250 mikron, mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel.
• Dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri menjadi dua anak sel (pembelahan biner) dan secara seksual dengan konjugasi.


4. Kelompok Sporozoa (Penghasil Spora)
• Tidak memiliki alat gerak.
• Hidup sebagai parasit pada makhluk hidup lain.
• Contoh makhluk hidup yang termasuk dalam sporozoa adalah plasmodium malariae dan plasmocilum vivax.
• Plasmodium berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan spora terjadi di dalam tubuh manusia dan berkembang biak secara seksual dengan pembentukan garnet.


C. Protista Menyerupai Jamur
Protista yang menyerupai jamur ini mempunyai struktur- tubuh dan cara reproduksi yang tidak sama dengan kelompok Fungi.
1. Filum Jamur Air (Oomycota)
Jamur ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Dinding sel berupa selulosa.
• Mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak bersekat.
• Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan zoospora. Zoospora ini dilengkapi dengan alat berenang berupa dua buah flagel.


2. Filum Jamur Lendir (Mycomycota)
Ciri-ciri jamur lendir adalah sebagai berikut:
• Bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa protoplasma tidak berdinding.
• Berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak.
• Struktur tubuh vegetatif menyerupai amoeba, berbentuk seperti lendir (plasmodium), tetapi cara berkembang biaknya menyerupai fungi.
• Berkembang biak secara aseksual dan seksual. Pencernaan makanan yang dilakukan pada fase vegetatif (aseksual) dilakukan menyerupai amoeba.
• Biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah.


a. Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat)
• Dinamakan juga jamur lendir bersekat.
• Pada saat plasmodium membesar dan inti sel membelah sel individu tetap terpisah dan saat bergabung membentuk pseudoplasmodium.


b. Myxomycota (Jamur Lendir Tidak Bersekat)
• Merupakan jamur lendir yang tidak bersekat Berinti banyak, setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat, bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat bergerak bebas.
• Berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.
• Fase vegetatif Plasmodiurn bergerak arnoeboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik.
• Jika telah dewasa, Plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masakakan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel garnet yang bersifat haploid, kemudian sel garnet ini melakukan singami.


Latihan Soal
1. Protista mempunyai sel yang bersifat
a. Eukariotik
b. Prokariotik
c. Tunggal
d. Ganda

2. Kaki semu merupakan alat gerak pada
a. Flagellata
b. Cilliata
c. Sporozoa
d. Rhizopoda
aramecium.
Paramaecium caudatum” adalah Anggota Ciliata  yang hidup bebas. Bentuk selnya seperti sandal, ukuran kira-kira 250 mikron, mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel. Sel berisi dua inti sel yang terdiri atas “Mikronukleus” yang berperan dalam reproduksi   dan “Makronukleus” yang berperan dalam pencernaan


paramecium

Paramecium juga memiliki

sitoplasma, vakuola makanan (pencerna makanan), serta vakuola kontraktil (pengeluaran zat sisa). Gerakan Paramaecium caudatum dilakukan dengan menggetarkan cilianya. Gerakan cilia sulit diamati oleh mikroskop karena gerakannya sangat cepat.

Reproduksi Aseksual Paramecium

Paramecium berkembang biak dengan pembelahan biner. Tampak satu sel membelah menjadi 2, kemudian menjadi 4, 8, dan seterusnya. Pembelahan ini diawali dengan mikronukleus yang membelah dan diikuti oleh pembelahan makronukleus. Kemudian akan terbentuk 2 sel anak setelah terjadi penggentingan membran plasma. Perlu Anda ketahui masing-masing sel anak tersebutidentik dan alat sel lainnya mempunyai dua nukleus sitoplasma.


Reproduksi Seksual Paramecium Secara Konjugasi


Konjugasi Paramecium

    * Dua Paramecium saling berdekatan lalu saling menempel. Kemudian terjadi dua sel saling menempel pada bagian mulut sel. Membran sel pada sel yang saling menempel tersebut melebar dan terbentuk suatu saluran.
    *

      Pada bagian masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n) yang membelah secara meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid (n), sedangkan makronukleusnya tidak mengalami perubahan.
    *

      Selanjutnya, masing-masing 4 mikronukleus haploid (n), di setiap sel
      membelah secara mitosis menjadi 8 mikronukleus (n).
      8 mikronukleus (n) yang terbentuk, 7 mikronukleus hancur, sehingga
      setiap sel hanya memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.
    *

      Mikronukleus membelah secara mitosis menjadi 2 mikronukleus, sedangkan
      makronukleus lenyap, sehingga pada masing-masing sel hanya
      mengandung mikronukleus.

Reproduksi dan siklus hidup

Pembelahan sel dalam protista, seperti pada sel-sel tumbuhan dan hewan, bukanlah proses yang sederhana, meskipun dangkal mungkin tampak begitu. Modus khas reproduksi di sebagian besar taksa Protistan utama adalah aseksual pembelahan biner . Tubuh protista suatu individu hanya mencubit menjadi dua bagian atau bagian, yang "tua" tubuh menghilang dan digantikan oleh sepasang inti keturunan atau putri, meskipun yang terakhir mungkin perlu matang agak menjadi dikenali sebagai anggota spesies orangtua . Lamanya waktu untuk menyelesaikan proses pembelahan biner bervariasi antara kelompok-kelompok organisme dan dengan kondisi lingkungan, tetapi dapat dikatakan berkisar dari hanya beberapa jam dalam situasi optimal untuk beberapa hari dalam keadaan lain. Dalam beberapa protista uniseluler alga, reproduksi terjadi dengan fragmentasi. Mitosis ulangan dari bahan nuklir mungkin menyertai atau mendahului semua divisi sitoplasma (sitokinesis) dalam protista.
Fisi Beberapa juga terjadi di antara protista dan umum di beberapa spesies parasit. Inti membagi berulang kali untuk menghasilkan jumlah inti putri, yang akhirnya menjadi inti dari progeni setelah divisi seluler diulang. Ada beberapa macam fisi beberapa, sering berkorelasi dengan fase atau tahapan dalam siklus hidup penuh spesies tertentu. Jumlah keturunan atau produk berbakti dihasilkan dari beberapa divisi (atau suksesi sangat cepat fisi biner) dapat bervariasi dari empat sampai puluhan atau bahkan ratusan, umumnya dalam waktu singkat. Mode kisaran fisi seperti beberapa dari tunas , di mana inti putri diproduksi dan memisahkan diri dari orang tua bersama-sama dengan beberapa sitoplasma sekitarnya, untuk sporogoni (produksi sporozoit oleh divisi berulang zigot) dan schizogony (pembentukan merozoit beberapa, seperti pada parasit malaria). Dua yang terakhir fenomena merupakan karakteristik protista sporozoan banyak, yang merupakan parasit obligat dari eukariota yang lebih maju. Beberapa protista alga multiseluler mereproduksi melalui spora aseksual, struktur yang sendiri sering diproduksi oleh serangkaian fisi cepat.
Bahkan di bawah mikroskop cahaya, perbedaan dapat dilihat dalam mode perpecahan di antara beragam kelompok protista. Para flagellata, misalnya, menunjukkan jenis longitudinal, atau cermin-gambar, fisi (symmetrogeny). Para ciliates, di sisi lain, pada dasarnya membagi dalam korespondensi titik-demi-titik bagian (homothetogeny), sering dianggap sebagai dasarnya melintang atau perkinetal (di seberang kineties, atau baris silia). Kebanyakan amuba sensu lato pameran, pada dasarnya, tidak ada yang jelas tubuh simetri atau polaritas, dan dengan demikian mereka fisi pada dasarnya sederhana dan tidak jatuh ke dalam kategori-kategori yang dijelaskan di atas.
Fenomena seksual yang dikenal di kalangan protista. Pandangan yang keliru bahwa hampir semua protista bereproduksi secara aseksual dijelaskan oleh fakta bahwa beberapa terkenal organisme, seperti spesies milik Euglena marga dan Amoeba, tidak menunjukkan seksualitas. Bahkan banyak spesies uniseluler bisa, di bawah kondisi yang tepat, bentuk gamet (sel kelamin laki-laki dan perempuan, meskipun kadang-kadang beberapa jenis kelamin terbentuk, yang membuat istilah "laki-laki" dan "perempuan" tidak pantas), yang sekering dan menimbulkan baru generasi. Bahkan, seksual reproduksi -yaitu, persatuan satu laki-laki dan satu perempuan gamet (syngamy)-adalah fenomena seksual yang paling umum dan terjadi cukup luas di antara protista-misalnya, di antara berbagai flagellate dan kelompok sarcodine dan di antara filum parasit banyak (misalnya, dalam Plasmodium, organisme penyebab malaria).
Konjugasi , jenis utama kedua fenomena seksual dan satu terjadi di protista bersilia, memiliki hasil genetik dan evolusi identik dengan syngamy. Proses ini melibatkan fusi inti gamet daripada sel gamet independen. A, zigotik atau fusi, inti, bukan zigot yang benar, diproduksi dan mengalami serangkaian pembelahan meiosis untuk menghasilkan sejumlah haploid pronuclei, semua kecuali satu dari pronuclei ini dalam setiap organisme akan hancur. The pronuclei tersisa membagi mitotically, satu pronukleus dari setiap organisme dipertukarkan, dan micronuclei baru dan macronuclei generasi berikutnya terbentuk. Setelah pertukaran pronuclei dan pembentukan selanjutnya dari micronuclei baru dan macronuclei di setiap organisme, serangkaian fisi aseksual, disertai dengan pembelahan mitosis dari micronuclei diploid baru, terjadi pada setiap baris exconjugant. The macronuclei polyploid baru didistribusikan secara pasif dalam pertama dari divisi, dalam fisi berikutnya, macronuclei duplikat sendiri melalui bentuk mitosis. Ini merupakan tahap terakhir reproduksi hanya terlibat dalam proses.
Konjugasi, seperti dijelaskan di sini, pada dasarnya terbatas pada ciliates, dan ada cukup banyak variasi dalam cara di mana ia dipamerkan antara mereka. Sebagai contoh, dua ciliates sendiri mungkin ukuran terasa berbeda (disebut macroconjugants dan microconjugants), atau jumlah predivisions dari micronuclei dapat bervariasi, karena mungkin jumlah divisi nuklir yang terjadi setelah inti zigotik terbentuk. Selain itu, sinyal kimia (gamones) diberikan atau dipertukarkan sebelum sepasang protista bersatu dalam konjugasi. Hal ini tidak diketahui apakah ini gamones harus dianggap sebagai feromon seks, mengingatkan mereka dikenal di banyak hewan (misalnya, serangga tertentu), tetapi mereka tampaknya melayani tujuan yang sama untuk menarik atau menyatukan perkawinan yang berbeda jenis.
Sementara konjugasi dapat dianggap sebagai proses pembuahan timbal balik, fenomena seksual paralel di ciliates, yang berlangsung di tunggal, individu tidak berpasangan, dapat dianggap sebagai proses self-fertilisasi. Dalam jenis pembuahan, disebut autogamy , homozigositas lengkap diperoleh dalam garis yang berasal dari orang tua tunggal, dan spesies yang tampaknya lebih memilih proses ini dikenal sebagai inbreeders intensif.
Protista siklus hidup berkisar dari yang relatif sederhana yang mungkin hanya melibatkan fisi biner berkala untuk skema yang sangat kompleks yang mungkin berisi fase aseksual dan seksual, encystment dan excystment, dan-dalam kasus simbiosis dan parasit banyak bentuk-silih bergantinya host. Dalam siklus hidup lebih rumit khususnya, morfologi organisme mungkin sangat berbeda (polimorfisme) dari fase ke fase dalam siklus hidup keseluruhan. Di antara kelompok Ciliata tertentu di mana bentuk larva atau migrasi (dikenal sebagai swarmer) diproduksi oleh orang tua, anak dapat menunjukkan seperti morfologi yang berbeda sehingga ia mungkin saja ditugaskan taksonomi untuk sebuah keluarga yang sama sekali berbeda, ketertiban, atau bahkan kelas.
Dormant tahapan dalam siklus hidup mungkin lebih sering terjadi pada protista alga daripada di protista protozoa. Tahap tersebut, agak analog dengan hibernasi pada mamalia, berfungsi untuk melestarikan spesies selama kondisi yang tidak menguntungkan, seperti pada saat pasokan makanan tidak memadai atau suhu ekstrim. Terjadinya kista resisten dalam tahap vegetatif tergantung, karena itu, faktor-faktor lingkungan seperti musim, lampu suhu,, air, dan pasokan nutrisi. Telur yang telah dibuahi, atau zigot, dalam sejumlah kelompok alga juga dapat masuk ke tahap tidak aktif (a zygospore ). Kista sementara atau jangka panjang mungkin terjadi di antara spesies protista lainnya juga. Banyak sporozoa dan anggota filum bentuk lainnya benar-benar parasit yang sangat tahan panggung-misalnya, ookista dari coccidians, yang dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama dalam feces dari tuan rumah atau di tanah. Kista ini merupakan tahap infektif untuk host berikutnya dalam siklus hidup parasit.
Beberapa siklus hidup tidak hanya melibatkan beberapa host tetapi juga vektor-yaitu, suatu organisme metazoan tertentu yang dapat bertindak baik sebagai aktif atau pasif pembawa parasit ke host berikutnya. Dalam malaria, misalnya, nyamuk diperlukan untuk mentransfer spesies Plasmodium ke host vertebrata berikutnya.
Berikut ini adalah tahapan reproduksi seksual pada Paramecium.
  1. Reproduksi seksual diawali dengan saling melekatnya oral grove.
  2. Inti makro melebur dan inti mikro mengalami serangkaian pembelahan.
  3. Pembelahan inti mikro selesai.
  4. Inti mikro dari setiap Paramecium berpindah ke area di antara kedua Paramecium.
  5. Inti mikro membelah secara mitosis.
  6. Inti mikro melebur membentuk satu inti mikro di setiap Paramecium.
  7. Melalui serangkaian proses pembelahan, terbentuklah inti makro. Kedua Paramecium memisahkan diri.
  8. Setiap Paramecium membelah dan menghasilkan empat Paramecium muda.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQe1g7Q0qJAyaRPLTXI0HLslm3Do4GIGcgnolIBkyG2lV0iAcSSj3INrJMHaFl6UvgbGhRFcmaV-VE4ZGwkX6nTM4JdNrwzTOCqgKYtmx1k_sMEoy40ZRDBA0t7QT9imYWKbdUo7zumkM/s320/pembelahan+paramecium.bmp
Gambar 2. Proses reproduksi seksual pada Paramecium dengan cara konjugasi


sumber : guru SMA ku

Rabu, 31 Oktober 2012

Makna sumpah pemuda




Sumpah pemuda yang telah diikrarkan oleh para pejuang muda Indonesia pada tanggal 28 oktober adalah sebuah toggak kesetiaan bangsa Indonesia terhadap Tanah Air. Yang dimana ikrar inilah yang seyogyanya kita teladankan juga bagi kita sebagai bagian dari bangsa ini. Khususnya bagi para pemuda Indonesia sebagai potensi besar yang nantinya diharapkan dapat membangun Negara ini dengan segenap prestasi, kreatifitas, serta sumber daya Manusia yang baik.

topologi jaringan komputer


Halo J
Makasih udah buka blog ku
Kali ini aku mau berbagi sedikit info tentang topologi jaringan. Apa ya topologi jaringan itu??
Untuk menghubungkan satu computer dengan computer lain dibutuhkan penghubung. Nah hubungan itulah yang disebut topologi jaringan komputer. wuah infonya masih kurang yah, simak aja dibawah ini :)

Rabu, 17 Oktober 2012

MY REAL IDOL FOR LIFE


Berbicara soal idola, saya memilih Rosulullah SAW Sebagai idola. Mengidolakan beliau bukan sekedar mengumpulkan foto, pakai kaos bertuliskan nama beliau, dan cara biasa lainnya. Memilih Rosulullah SAW sebagai idola, saya rasa gak perlu diungkapkan dengan cara seperti itu. Mengidolakan beliau adalah mencintai beliau dan mengimani beliau sebagai seorang rosul sebagaimana yang telah kita ikrarkan pada kalimat syahadat kedua. Saya memilih Rosulullah SAW sebagai idola tentu dengan berbagai alasan, mungkin saya gak perlu menyebutkan alasan itu satu persatu, karena siapapun yang mengenal beliau tentu akan tau alasan itu.

Seputar tentang Rosulullah SAW :

Rabu, 10 Oktober 2012

penting

Nama : asriani
Kelas : XC
Status : Pelajar
Sekolah : SMA NEGERI 1 Tarakan

Alasan saya bersekolah di SMA NEGERI 1 Tarakan adalah karena saya memang menginginkan sekolah disini. Sudah sejak dulu sekolah ini menjadi sekolah idaman saya. Selain karena merupakan sekolah favorit yang berisikan "siswa pandai",
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info